Madrid - Polusi udara merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dihampir seluruh kota besar dunia.
Tetapi lain di Madrid. Udara di ibu kota Spanyol itu ternyata terkontaminasi kokain. Lho kok?
Dalam sebuah penelitian,Konsul Tinggi untuk Penyelidikan Ilmiah, mengatakan mereka menemukan substansi terlarang lain yang ada dalam udara di Madrid dan Barcelona.
Institut milik pemerintah itu mengatakan mereka menemukan amfetamin, opium, ganja, dan asam lisergik atau zat yang biasa ditemukan dalam LSD. Hasil itu berdasarkan sampel udara yang diambil di stasiun pengendali udara di masing-masing kota.
Meski terkesan mengkhawatirkan, para ahli meyakinkan masyarakat tak perlu merasa cemas. "Meski kita menghirupnya selama ribuan tahun, jumlahnya tak akan menyamai satu dosis memabukkan," tutur ilmuwan Miren Lopez de Alda yang ikut meneliti, seperti dilansir Daily Science, Jumat (15 /5).
Uji udara itu dilakukan di daerah yang dianggap paling mewakili kondisi udara seluruh kota. Di tempat itulah, narkoba paling banyak dikonsumsi. Misalnya di Madrid, sampel udara diambil dari reruntuhan gedung yang disinyalir sebagai tempat transaksi narkoba. Komposisi substansi terlarang itu terkonsentrasi paling tinggi pada akhir pekan, bukti bahwa narkoba paling banyak dikonsumsi pada saat itu. Deplu AS melaporkan Spanyol adalah konsumen narkoba tertinggi di Eropa karena tempat transit pasokan dari Amerika Selatan dan Tengah. (inilah)
Tetapi lain di Madrid. Udara di ibu kota Spanyol itu ternyata terkontaminasi kokain. Lho kok?
Dalam sebuah penelitian,Konsul Tinggi untuk Penyelidikan Ilmiah, mengatakan mereka menemukan substansi terlarang lain yang ada dalam udara di Madrid dan Barcelona.
Institut milik pemerintah itu mengatakan mereka menemukan amfetamin, opium, ganja, dan asam lisergik atau zat yang biasa ditemukan dalam LSD. Hasil itu berdasarkan sampel udara yang diambil di stasiun pengendali udara di masing-masing kota.
Meski terkesan mengkhawatirkan, para ahli meyakinkan masyarakat tak perlu merasa cemas. "Meski kita menghirupnya selama ribuan tahun, jumlahnya tak akan menyamai satu dosis memabukkan," tutur ilmuwan Miren Lopez de Alda yang ikut meneliti, seperti dilansir Daily Science, Jumat (15 /5).
Uji udara itu dilakukan di daerah yang dianggap paling mewakili kondisi udara seluruh kota. Di tempat itulah, narkoba paling banyak dikonsumsi. Misalnya di Madrid, sampel udara diambil dari reruntuhan gedung yang disinyalir sebagai tempat transaksi narkoba. Komposisi substansi terlarang itu terkonsentrasi paling tinggi pada akhir pekan, bukti bahwa narkoba paling banyak dikonsumsi pada saat itu. Deplu AS melaporkan Spanyol adalah konsumen narkoba tertinggi di Eropa karena tempat transit pasokan dari Amerika Selatan dan Tengah. (inilah)
Ingin mendapat Berita seperti ini langsung ke Email anda?
Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan Berita Tekno!
Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan Berita Tekno!
Postkan Komentar
Checklist Tombol 'Post to Facebook' Untuk Mendapatkan Balasan Komentar Anda!