Jakarta - Penemuan utuh bayi mammoth berusia 40 ribu tahun pada 2007 menimbulkan harapan bisa membangkitkan
kembali gajah kuno itu.
DNA kualitas tinggi binatang itu, bisa
digunakan dengan teknik kloning. Bayi mammoth (Lyuba) yang ditemukan di Siberia itu dianalisa di Rusia dan Jepang.
Ilmuwan juga mencari tahu detail kehidupan dan kematian binatang itu.
Paleontologis Dr Dan Fisher menjelaskan hasil CT scan mammoth itu. Dari proses bedah investigasi dan forensic, bayi mammoth diketahui memakan feses ibunya.
Meskipun secara teori bisa dilakukan, tapi kloning dari DNA binatang purba masih misteri. Namun DNA Lyuba yang ditemukan terawat dengan baik.
"Kloning binatang rumit semacam mammoth masih jauh dari kemampuan teknis manusia pada saat ini. Tapi sudah terjadi progress yang luar biasa di banyak aspek," katanya. (inilah)
kembali gajah kuno itu.
DNA kualitas tinggi binatang itu, bisa
digunakan dengan teknik kloning. Bayi mammoth (Lyuba) yang ditemukan di Siberia itu dianalisa di Rusia dan Jepang.
Ilmuwan juga mencari tahu detail kehidupan dan kematian binatang itu.
Paleontologis Dr Dan Fisher menjelaskan hasil CT scan mammoth itu. Dari proses bedah investigasi dan forensic, bayi mammoth diketahui memakan feses ibunya.
Meskipun secara teori bisa dilakukan, tapi kloning dari DNA binatang purba masih misteri. Namun DNA Lyuba yang ditemukan terawat dengan baik.
"Kloning binatang rumit semacam mammoth masih jauh dari kemampuan teknis manusia pada saat ini. Tapi sudah terjadi progress yang luar biasa di banyak aspek," katanya. (inilah)
Ingin mendapat Berita seperti ini langsung ke Email anda?
Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan Berita Tekno!
Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan Berita Tekno!
Postkan Komentar
Checklist Tombol 'Post to Facebook' Untuk Mendapatkan Balasan Komentar Anda!